Malu Tapi Mau, Mau Tapi Malu

oleh : M.e. Widjaya

estanuwijaya@gmail.com

Sirine alam menggelegar membangunkanku

menyadarkanku bangun dari mimpiku

mengingatkanku peda keterbatasan waktu

mengajakku mensyukuri ni'matku

duduk simpuh panjatkan do'a

mengemis ridha maghfirah

air mata seakan kering

dimana?

kenapa? 

tak mengalir lanyaknya air

tak menetes lanyaknya embun

kenapa?

mengapa?

padahal, anak kecil nangis merengek meminta uang

pengemis memasang wajah melas

pengamen memamerkan suaranya

apa?

apa yang telah ku perbuat? sehingga berani meminta

Ibadah hanyalah kewajiban

bukan pekerjaan

larangan banyak ku langgar

perintah sering terabaikan

mau, tapi malu

malu, tapi mau

Tanda  Tanya

oleh: M.e. Widjaya

Diam, 

Padam, 

Aku melongok berwajah muram

Sedih, kemudian tertawa

Tawa, kemudian menangis

Tangis tak lagi bersuara

Isap, isap, isap aku terbatuk

Tiup, tiup, tiup, aku harus tiup apa?

Kilat itu menyilaukan

Tapi petir bagiku adalah lantunan lagu.

Disini

Ya

Disinilah

Aku masih tengok kiri dan kanan

26, Maret, 2015

SALAH SIAPA?

karya: M.e. Widjaya

untuk: Warga dan Penguasa Indonesia

 

Bising suara di kuping

Terlihat lidah bersilat.

Kau!!!, yang bersolek kata indah menawan

Janji suci kau tebarkan

Aduhai....

Merdu bagai suara biduan.

Wajah-wajah calon  “tuhan”

berkeliaran di setiap sudut jalan,

berlenggak-lenggok  menarik perhatian.

Kau gaungkan kebijakan.